Sekilas Info

Senin, 03 Agustus 2009

KULA





Kula merupakan suatu sistem perdagangan yang dilakukan dengan cara barter di mana saat pertukaran barang-barang ( kerajinan, makanan dan alat-alat rumah tangga ) berlangsung selalu diadakan juga pertukaran benda-benda perhiasan yang dianggap penting dan memiliki nilai. Benda yang dianggap sangat berharga tadi yaitu kalung kerang ( sulave ) dan gelang kerang (mwali). Kalung kerang ( sulave ) yaitu sebuah kalang yang terbuat dari kulit tiram dan susunannya sesuai dengan arah jarum jam. Sedangakan gelang ( mwali ) yaitu sebuah gelang putih yang susunannya berlawanan dengan arah jarum jam. Benda-benda ini biasanya dipertukarkan ke suatu pulau dan kepulau lainnya sesuai dengan arah jarum jam untuk sulave dan sementara mwali dipertukarkan berlawanan dengan arah jarum jam. Perjalanan kula biasanya hanya dilakukan oleh kaum pria. Sebelum perjalanan kula dilakukan ke tempat lain biasanya terlebih dahulu diadakan upacara-upacara keagamaan agar perjalanannya lancar dan aman. Benda-benda yang terutama dipertukarkan dalam perjalanan kula yaitu
benda-benda yang dianggap paling tinggi nilainya seperti sulave dan mwali tadi. Benda-benda inilah yang paling utama dipertukarkan dengan kata lain benda-benda ini salalu ikut dipertukarkan. Misalnya: seseorang yang menerima hadiah berupa sulave atau mwali dari orang yang bukan berasal dari tempatnya maka orang tersebut berutang untuk membalas hadiah yang pernah diterimanya di kemudian hari atau sewaktu mereka bertemu kembali.
Pertukaran kula juga merupakan hal yang menunjukkan status kelas sosial seseorang terutama pada subklen orang tersebut. Semakin banyak keterlibatan seseorang dalam kula maka semakin banyak pula pengaruh dan hubungannya dangan orang-orang yang ada di daerah lain dan di tempatnya sendiri. Serta ketenaran seseorang akan benda-benda berharga yang dimilikinya merupakan perwujutan yang menunjukan status dan kekuasaannya.
Kula juga merupakan suatu alat untuk menjalin hubungan kerjasama denga daerah –daerah yang berada di luar pulau mereka sendiri. Di mana dengan adanya sistem kula ini maka secara tidak langsung mereka telah menjalin hubungan kerjasama meskipun sebatas dalam bentuk perdagangan. Kula juga merupakan semacam pakta perdamain atau menciptakan perdamaian regional yang dulunya mungkin bermusuhan maka dengan adanya kula ini permusuhan tersebut dapat diredamkan atau dapat berdamai kembali karena adanya rantai perdagangan kula tadi.

6 komentar:

ANTHI MAX mengatakan...

halo salam kenal aq anak antropolgi uhalu kendari...kalo kamu???wah...sukses yah

Anthi max mengatakan...

hai hai.......kalo aq tuh angkatan 2006..tinggal 3 mata kuliah lagi men.ouh...kalo aq seh amat suka antropologi apalage ma etno cinema nya.di sana kamu uda fapet blum??



sukses...


FIGHTNG....^^

Anthi Max mengatakan...

aq nih masih masuk semester 7..mau kkp dulu baru mau proposal ah natr tabrakan lagi hehehe kamu itu sering penelitian belum???


next adik

Anthi Max mengatakan...

ci liub ba.....dik apa kabar nih kamu punya fs?fb?

anthi max mengatakan...

HALO...
bae2 aja kok (aduh aq di panggil kakak aq malu heheh)
oya fs n fb aq tuh
Spirit_Guys@yahoo.com

add aq hehehe
aq tunggu heheh
kita diskusi heheh


^^

anthi max mengatakan...

halo adik.....gimana kabar???uda add aq blum????adik manis jagan nakal yah